![]() |
OTW Menuju Tengah Malam. |
Bodohnya kamu ituMengobati lukamu sendiriMenyembuhkan traumamu sendiriMembangkitkan dirimu sendiriKemudian ketika sudah sembuh totalKamu biarkan (lagi) orang lain melukaimu.~26° Badai Hujan~Minggu, 07 Juli 2019.Metro, Lampung.17:57.IF.
————————————————————
Jangan lah.
Dia baik kok.
Sejauh ini semua Insyaallah masih aman.
Saya tidak menyesali keputusan saya menjadikannya teman.
Namun, saya rasa ada yang mengganjal dari pertemanan ini.
Saya tidak mengerti dimana permasalahannya.
Oh ayolah, apa yang salah sih?
Saya yakin sekali semuanya masih baik-baik saja.
Dia masih menjadi pendengar yang baik.
Begitu pula ketika saya butuh masukan, saran darinya masih jadi yang terbaik.
Intensitas chattingan kami juga tidak berkurang, bahkan mungkin bertambah.
Bahkan sesekali (bisa jadi sering) saya menyampaikan problematika yang saya hadapi melalui pesan suara berbelas-belas menit kadang pun berpuluh menit, dan dia masih saja senang hati mendengarkan dengan seksama hingga detik terakhir pesan suara saya.
Saya yang kadang kala suka berceloteh mengekspresikan ketidak-jelasan yang melekat pada diri saya pun masih dengan sabar selalu dia tanggapi, bahkan kadang dengan tawa yang tentunya tidak bisa saya dengar (namanya juga chatting) maksud saya, dengan tidak sungkan dia mengatakan bahwa saya terlalu unik (katanya) dengan berbagai hal-hal tak terduga yang sering spontan saya sampaikan dan kerap kali membuatnya terkekeh bahkan terbahak.
Tak jarang pula perhatian-perhatian kecil dia sampaikan, seperti menyempatkan diri untuk mengingatkan waktu makan saya, bahkan waktu mandi saya dan omelan-omelan singkat pun tak segan dia sampaikan saat saya masih ingin bermalas-malasan.
Ahh iya, cerita-cerita kesehariannya pun masih terus dia update-kan untuk saya.
Tentang kesehariaannya, tentang kesibukannya dalam organisasi, tentang teman-temannya, tentang guru-gurunya, tentang keluarganya —perlu kalian tahu, adik-adiknya sangat menggemaskan— (maaf ya saya bocorkan di media, habisnya saya sebegitu menyukai adik-adikmu), lalu bahkan tentang seseorang yang datang mengantar undangan ke tokonya ketika dia sedang tertidur sehingga membuatnya terbangun dengan sedikit merasa sebal.
Lihat!
Saya masih menikmati semua itu.
Tidak ada yang salah bukan?
Semuanya benar baik-baik sajakan?
Lantas apa makna rasa mengganjal ini?
~
0 komentar:
Posting Komentar